Beranda | Artikel
Kisah Qorun dengan Orang-Orang Yang Berilmu Bagian 1 - Kitab Ahsanul Bayan (Ustadz Kurnaedi, Lc.)
Senin, 21 Agustus 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Kisah Qorun dengan Orang-Orang Yang Berilmu Bagian 1 – Kitab Ahsanul Bayan merupakan bagian dari kajian kitab “أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” “Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman” karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid hafidzahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. Kitab ini membahas tentang nasihat-nasihat serta ibroh dari kisah-kisah yang disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Ringkasan Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Kisah Qorun dengan Orang-Orang Yang Berilmu Bagian 1

Kisah Qorun dengan orang-orang yang berilmu ini merupakan pelajaran tentang sabar dalam menghadapi fitnah / ujian dunia. Dunia itu merupakan fitnah, banyak manusia yang terfitnah atau tergoda dan banyak dari mereka yang celaka dengan dunia. Duni ini menipu dan banyak manusia yang tertipu sehingga mereka menyesal. Dunia ini hina, fana dan tidak kekal pada seseorang. Tetapi banyak diantara manusia yang tidak memahami hal tersebut sehingga tidak dapat mengambil pelajaran. Padahal dunia ini hina. Dunia itu tidak kekal. Salah satu dari kemungkinan. Jika bukan kita yang meninggalkan dunia, maka dunia yang akan meninggalkan kita.

Allah subhanahu wa ta’ala memperingatkan dalam Al-Qur’an tentang fitnah dunia dan akibatnya. Diantaranya:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّـهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّـهِ الْغَرُورُ ﴿٥﴾

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS. Fatir [35]: 5)

Kemudian pada ayat:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّـهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّـهِ الْغَرُورُ ﴿٣٣﴾

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (QS. Luqman [31]: 33)

Kemudian surat Yunus ayat ke-7 sampai ke-8, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ ﴿٧﴾ أُولَـٰئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿٨﴾

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus [10]: 8)

Juga pada ayat berikut ini:

مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٦﴾

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”  (QS. Hud [11]: 15-16)

Beberapa ayat di atas, adalah tanda bahwa Allah subhanahu wa ta’ala memperingatkan kita tentang dunia. Jangan sampai kita tertipu dengan dunia. Kemudian agar kita tidak cenderung dan tamak terhadap dunia, Allah subhanahu wa ta’ala sifati dunia dengan sifat yang disebutkan dalam surat Al-Hadid ayat-20:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّـهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ ﴿٢٠﴾

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid [57]: 20)

Kisah Qorun dengan Orang-Orang Yang Berilmu

Datang dalam kita Allah, suatu kabar tentang Qorun yang dia adalah kaum dari Nabi Musa. Qorun adalah anak pamannya Nabi Musa. Qarun terfitnah dengan dunia. Sehingga dengan fitnah dunia ini dia mendzalimi orang lain, kemudian melampaui batas, sombong dan membuat kerusakan. Dia berbangga-bangga dengan hartanya di muka bumi ini tanpa hak. Tidak bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) dengan hartanya. Justru dia mendekatkan diri dengan hartanya kepada syaitan dan kepada neraka.

Datanglah ulama untuk menasihati Qorun. Kisahnya ada pada QS. Al Qashash: 76 – 83.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Kisah Qorun dengan Orang-Orang Yang Berilmu Bagian 1


Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29816-kisah-qorun-dengan-orang-orang-yang-berilmu-bagian-1-kitab-ahsanul-bayan-ustadz-kurnaedi-lc/